Gila Gilaan Chapter 4

Chapter 4 Tikus Api dan Kucing Air

Walaupun aku pernah bilang, kalau aku akan fokus kan 'EXP'ku di skill menulis puisi, tapi aku gak mau ninggalin gila-gilaan.

Yaah, walaupun gak ada jalan ceritanya, tapi selain untuk mengasah skill menulis, ini juga bantu aku tenangkan pikiran.

Dan yaah, jadi, inilah, gila-gilaan Chapter 4.

Silahkan di nikmati.

***

Element si Tikus, dan musuh alami.

"Hahahah, dasar bodoh! Dia membakarku si tikus api, dengan api!! Hahaha" tawa tikus.

"Wahahaha, Tikus api!!"  tawa suara lain tiba-tiba.

"!!!"

"Aku si kucing air, suka makan tikus api!"

"Gyaah! Kucing air!"

"Tikus api! Jangan lari! Biarkan aku memakanmu!"

"Tolong! Tolong!!"

***

Tikus yang tertangkap

"Tikus api! Kamu dimana?!"

"…pergilah, pergi, cepat pergi"

"Oh kamu disini ya, tikus?" kata kucing membalik batu.

"Gyaah!!!"

"Oh sangat empuk"

"Lepas! Jangan! Jangan buka mulutmu!" teriak tikus mengamuk.

"Ooh~ manisnya"

"Jangan bakar aku!"

"Oh, tenang aku tidak akan membakarmu"

"Tolong, bakar aku!"

"Fufu"

***

Aku akan merebusmu!

"Fufufu, fufu"

"Jangan air! Aku tidak suka air!"

"Oh~ kamu manis banget"

"Tidak! Jangan jilat aku!"

"…ditambah madu mungkin tambah manis ya?" gumam kucing mengambil madu.

"Aah!"

"Ahaha! Manis!!"

"Jangan! Aku tidak mau dimakan!"

"Hahaha! Aku akan merebusmu dengan air dingin!"

"Tidak!!!"

"Hahaha!!!!"

***

Kau benar

"Tambah bawang~ oh~"

"Tolong, aku mohon, jangan makan aku, jangan rebus aku"

"Tambah telur oh~"

"Tuan kucing, aku, dagingku, aku tidak berisi, aku kurus, aku, cuma berisi tulang"

Kucing air tiba-tiba berhenti, dia melihat tikus

"…kau benar, kalau aku memakanmu sekarang aku tidak akan puas"

***

Bersambung

Sebelumnya | Selanjutnya

***

Mari kita bergila-gilaan dengan Gila-gilaan Chapter 4.

Hai.

Aku Newa Almukhta.

Bye.

0 Response to "Gila Gilaan Chapter 4"

Post a Comment